Tuesday, December 9, 2014

Wisata Seni Domba Garut


     Sejarah domba Garut berawal dari masa pemerintahan Bupati Suryakanta Legawa sekitar tahun 1815-1829, beliau sering berkunjung ke teman satu perguruannya bernama Haji Saleh yang mempunyai banyak domba. Salah satu domba yang dia punya yaitu si Lenjang yang diminta oleh bupati untuk dikawinkan dengan domba yang ada di Pendopo kabupaten yang bernama si Dewa. Si Toblo, yang merupakan anak dari si Dewa dan si Lenjang beranak-pinak dan menghasilkan keturunan domba Garut sampai saat sekarang.

Ciri khas dari domba Garut adalah badannya yang besar. Domba Garut jantan yang sudah tua mempunyai berat antara 60-80 kilo, sedangkan domba Garut betina mempunyai berat 30-40 kilo. Tanduk domba jantan terbilang besar dan melengkung ke depan, domba betina tidak mempunyai tanduk, ekornya pendek dan agak besar dan bentuk telinganya agak panjang. Bulunya lebih panjang dan halus dibandingkan domba asli, warnanya putih, hitam dan coklat dan lainnya. Biasanya acara tersebut diadakan pada bulan juni, agustus dan september.  

No comments:

Post a Comment